Senin, 23 Agustus 2010

Waktu yang terus berjalan

Dua mata kuliah hari ini membuat saya dan teman-taman sekelas semakin deg-degan untuk mengahadapi kegiatan pembuatan tugas akhir guna memperoleh gelar ahli madya desain grafis Politeknik Negeri Jakarta.

Adalah desain grafis lima dan metodologi penulisan tugas akhir mata kuliah yang membuat kami sekelas bingung sekaligus takut dengan proses yang akan dijalani nantinya di awal semester enam. Baru dua minggu saya di semester lima ini, namun rasa deg-degan yang dirasakan sudah hampir sama dengan orang yang akan menghadapi sidang tugas akhir.

Rasanya, saya ingin segera cepat-cepat bisa menyelesaikan studi ini dan segera memperoleh gelar A.Md di akhir nama saya. Namun, masih banyak proses yang harus saya jalani yang sudah menunggu di depan sana. Sebenarnya saya tidak terlalu awam dengan proses-proses tersebut, karena saya juga sering bergaul dengan senior-senior yang satu tahun diatas saya. Saya juga sering sharing dengan mereka baik dalam hal pelajaran maupun hiburan.

Tidak hanya rasa deg-degan saja yang saya rasakan, tapi juga semangat membara yang juga muncul dalam diri saya. Perasaan ini muncul karena saya menyukai studi saya ini serta saya juga menyukai bidang yang saya geluti ini. Karena itu lah di semester ini saya berjanji untuk lebih giat dalam belajar serta menambah wawasan yang berkaitan dengan studi saya.

Semoga semua rencana yang saya punya bisa saya realisasikan dengan penuh kesungguhan dan mendatangkan manfaat berarti bagi saya dan lingkungan sekitar.

Amin.

Kamis, 19 Agustus 2010

THE EXPENDABLES


Uang, tidak selalu bisa memaksa seseorang untuk mau melakukan apa yang diperintahkan, setidaknya ini adalah pesan moral yang bisa kita tangkap setelah menonton film yang ditulis dan disutradarai oleh Sylvester Stallone.

Dibintangi oleh actor-actor laga papan atas holiwood pantaslah film ini menjadi menjadi obrolan yang terus menerus diperbincangkan orang-orang disitus jejaring sosial twitter. Para tweeps – sebutan untuk pengguna twitter – tak henti-hentinya membahas serta mengkomentari film ini sehingga sempat beberapa hari menjadi trending topic di situs itu.

TheExpendables, adalah sebuah tim rahasia terlatih beranggotakan Barney yang diperankan oleh Sylvester Stallone, Ying yang (Jet Li) serta Lee Christmas (Jason Statham), memiliki tujuan membebaskan pulau Vilena dari kekejaman diktator Jenderal Garza (David Zayas) atas perintah dari seorang mantan anggota agen rahasia amerika CIA Mr. Cruch (Bruce Willis). Kesepakatan mereka pun berakhir karena adanya kesalah pahaman, namun Barney dan kawan-kawan tetap melakukan misi itu.

Apa alasan TheExpendables tetap melakukan misi itu?



Sandra (Charisma Carpenter) penduduk lokal yang juga merupakan putri dari Jenderal Garza adalah wanita yang meluluhkan hati Barney, kedatangan Barney dkk kembali ke pulau itu adalah untuk menyelamatkannya. Mampukah barney dan timnya menghentikan kekejaman Jenderal Garza serta menyelamatkan Sandra dari bahaya?

Meneganggkan……
Dengan aksi laga yang sangat memukau ditambah lagi dengan visual efek yang canggih serta diperankan oleh actor yang sudah tidak asing lagi seperti Trench (Arnold Schwarzenegger), Paine (Steve Austin) dan masih banyak lagi membuat film ini sangat patut untuk anda tonton, terutama bagi anda penyuka film aksi.

Film dengan category dewasa yang berdurasi 100 menit ini, merupakan film Box office yang memperoleh jumlah penonton terbanyak mengalahkan film terbarunya Julia Robert serta Leonardo Di Caprio. So, tunggu apa lagi, segera kunjungi bioskop kesayangan anda atau hubungi penjual DVD bajakan terdekat :D

Happy Watching

@ervanvisual

Rabu, 18 Agustus 2010

Kecewa Karena Telat

Mata kuliah periklanan atau yang lebih akrab dengan istilah advertising adalah mata kuliah yang selama ini saya tunggu-tunggu untuk saya pelajari. Pada mata kuliah ini mahasiswa akan lebih dibuka wawasannya tentang apa itu dunia periklanan yang ternyata sangat luas dan sangat menarik tentunya.

Saya sedikit merasa kecewa setibanya saya di kelas dan acara perkuliahan telah berlangsung. Sebagaimana biasa setiap awal perkuliahan pasti ada yang namanya perkenalan, pengantar sebelum kuliah atau mungkin keterlambatan dosen mengajar disebabkan karena jadwal kuliah yang belum fix. Tapi pagi ini tidak seperti yang saya bayangkan, layaknya kuliah di pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya, Ibu dosen pun datang tepat waktu sesuai yang dijadwalkan. Bukan tanpa alasan saya datang telat, tapi tetap saja yang namanya telat tetaplah telat.

Wajah dosen itu sudah tidak asing lagi bagi saya, karena beliau adalah salah satu dosen yang aktif untuk membimbing mahasiswa dalam kegiatan organisasi. Semula saya merasa beliau adalah dosen yang kaku, arogan atau bahkan kiler, tapi setelah mendengar beberapa kalimat pengantar sebelum kuliah dari beliau, saya bisa langsung merasakan bahwa beliau adalah orang yang penuh semangat dan sangat berwawasan luas. Beliau langsung mengajak saya terlibat ikut diskusi yang sedang berlangsung walaupun beliau tahu kalau saya datangnya belakangan.

Saya semakin menikmati perkuliahan karena materi yang sedang dibahas membuat saya dan mahasiswa lain terkagum-kagum. Ternyata iklan yang tiap hari kita lihat di berbagai media memiliki seluk beluk yang membuat saya semakin tertarik untuk mempelajarinya. Bahkan, saya merasa kecewa ketika si Ibu dosen mulai mengakhiri perkuliahan hari ini dan akan dilanjutkan minggu depan. Semoga minggu depan segera datang.

Belum lama setelah Ibu dosen advertising keluar, bapak dosen mata kuliah selanjutnya telah berada ditengah-tengah kelas dengan wajah yang tidak asing lagi bagi kami sekelas. Ya, beliau adalah dosen yang pada semester kemaren mengajar kami mata kuliah ilustrasi 1 sakarang kembali mengajar kami di matakuliah ilustrasi 2. Sebenarnya dosen ini belum terlalu pantas untuk dipanggil bapak, karena usianya yang belum terlau tua serta karena status beliau yang belum menikah alias masih bujangan. Tapi, untuk menghormati beliau dan juga agar lebih enak didengar akhirnya kata sapaan bapak pun kami gunakan untuk memanggil atau menyapa beliau.

Tidak jauh berbeda dengan mata kuliah ilustrasi 1, pada perkuliahan ini kami dibimbing untuk menghasilkan karya-karya ilustrasi yang mampu memberikan pesan kepada para penikmatnya. Hanya saja di mata kuliah ini media yang digunakan lebih variatif dan karya yang dihasilkan pun juga akan lebih menarik karena menggunakan warna-warni yang pada semester lalu hanya menggunakan pensil sebagai alat yang digunakan untuk menggambar.

Sebuah remukan kertas yang digabung dengan imajinasi gambar buah durian adalah karya pertama saya pada semester ini. Saya merasa senang dengan gambar yang saya buat walaupun masih banyak yang harus saya pelajari agar bisa menghasilkan karya yang lebih bagus lagi.

Kuliah di pertemuan pertama ini berakhir dengan sebuh tugas untuk minggu depan yakni kami disuruh untuk mebuat karya ilustrasi berupa gambar alat transportasi tradisional. Kami merasa tidak ada kendala dari tugas yang diberikan oleh beliau tadi, sehingga tidak ada pertanyaan yang terlontar dari kami mengenai tugas yang baru saja diberikan oleh dosen itu.

Saya merasa hari ini berlalu begitu cepat dengan aktifitas kampus yang baru saja saya lewati walaupun diawal saya sempat sedikit kecewa karena keterlamabatan saya yang telat masuk ke kelas. Tapi, untuk pertemuan minggu depan saya berjanji akan datang tepat waktu atau mungkin lebih cepat dari jam yang sudah dijadwalkan.