Sabtu, 16 Oktober 2010

PejalanKaki adalah pahlawan

Para pembaca yang budiman,

Apakah kalian semua setuju dengan judul tulisan saya kali ini?
Jika jawaban anda iya, maka anda tidak perlu lagi melanjutkan membaca tulisan ini.
bagi yang tidak setuju atau masih ragu, maka anda wajib untuk membaca tulisan saya ini sampai selesai.

Pejalan kaki, kedua kata ini memang tidak saya temukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun keberadaanya sangat dekat disekitar kita.
entah berlatar belakang apa sebagian orang mendedikasikan dirinya sebagai PejalanKaki, tapi yang pasti mereka berjasa bagi kehidupan kita.

Kita tidak akan merasakan macet di kota ini kalau jumlah PejalanKaki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pengendara mobil pribadi dan sepeda motor.
Namun, upaya pemerintah untuk memerhatikan nasib pejalan kaki tampaknya masih kurang. terbukti dengan ketidak nyamanan yang dirasakan para pejalan kaki.

Setiap hari, setiap kali menyeberang, para pejalan kaki mempertaruhkan nyawanya hanya untuk sampai keseberang. Pilihannya hanya dua, sampai keseberang atau tertabrak kendaraan bermotor.

Trotoar itu hak kami, kenapa kalian ambil juga? itulah jeritan hati para PejalanKaki yang haknya diambil oleh para pengendara sepeda motor. Ironis memang, jalan yang dibuat pemerintah ternyata masih belum cukup hingga trotoar pun tidak ada artinya bagi mereka.

Kami tidak meminta kalian para pengendara kendaraan bermotor untuk mematuhi semua tata tertib lalu lintas, yang kami inginkan hanyalah kepedulian kalian akan
keselamatan kami para PejalanKaki.

Kepada para pengendara kendaraan bermotor, jadilah pengendara yang budiman, yang senantiasa memerhatikan nasib PejalanKaki.

Hidup PejalanKaki.

by:
@LovePejalanKaki follow me on twitter